Alhamdulillahirabbil alamin...... tidak ada kata yang
lebih layak saya ucapkan setelah melewati semester IV ini. Bagaimana tidak? Ini
semacam semester yang sukses merampas masa muda Mahasiswa Psikologi UNM (read: Saya sendiri), berubah menjadi
semester yang penuh dengan kegelapan, kesengsaraan, kerja keras, putus asa,
stres, atau mungkin skizoid? MAYBE!!!
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya merasa begitu berat kuliah di jurusan
Psikologi, hanya saja semester ini adalah semester yang paling SEBAGAI
dibandingkan dengan semester-semester lalu. Walaupun ada Psikologi Umum dan
Statistik Dasar di semester I, ada Psikologi Kepribadian dan Statistik Lanjut
di semester II, ada Psikologi Abnormal dan Psikodiagnostik di semester III,
tetap semester IV dengan mata kuliah Eksperimennya yang paling bikin nyesssss,
“Semester IV itu baru permulaan dek, jangan mko merasa bangga lewati itu
semester” begitulah kira-kira yang dipaparkan oleh salah satu senior di
fakultas yang tidak usah disebutkan namanya.
Observasi dan Wawancara yang bobotnya 4 SKS sukses buat
saya ta’ronang-ronang. Sebenarnya
saya paling suka dengan mata kuliah ini, kenapa? Karna saya merasa mata kuliah
ini adalah modal utama bagi mahasiswa psikologi untuk menjadi psikolog yang
kompeten. Mewawancarai dan mengobservasi sesuatu juga sebenarnya hobi saya,
hanya saja tugas yang diberikan menurut saya cukup menguras waktu -___-
bagaimana tidak, saya harus turun ke jalanan mengobservasi anak jalanan selama
beberapa hari, setelah itu dibikin laporannya dan dilampirkan lagi bukti
fisiknya, tapi menariknya karena saya merasa seperti pengintai waktu itu, kayak
mata-mata begitue :D lain lagi dengan tugas akhir wawancara, dimana saya diberi
tugas untuk mewawancarai orang-orang bermasalah (read: Wawancara klinis) dan hal inilah yang membuat saya kesulitan
dan dijauhi orang, kenapa? Karna setiap saya bertanya “Ada masalahta? Bisaki
jadi subjek wawancaraku?” mereka semua langsung menghindar, menjauh, dan lenyap,
karna menganggap anak psikologi itu tukang terawang orang -__- untung saja di
saat terakhir saya berhasil membujuk anak SMA yang bersedia menjadi subjek
wawancara saya hehe dan syukur Alhamdulillah di mata kuliah ini saya
mendapatkan nilai A J
Psikologi Klinis dengan bobot 3 SKS awalnya bikin saya
cukup parno. Bagaimana tidak, tugas pertama yang diberikan dosen adalah membuat
mind map, sedangkan saya sebagai anak
kinestetik dan sedikit auditori tidak begitu suka dengan tugas yang
mengharuskan saya menggunakan kedua tangan saya untuk menggambar panah, simbol
dan menuliskan materi dalam sebuah kertas HVS. Tapi setelah berlangsungnya mata
kuliah ini, dan terakhir mendapat tugas untuk berkunjung di RSJ dan
mewawancarai langsung pasien, mata kuliah ini jadi sangat menarik menurut saya
*Hidup Psikologi Klinis!!!* Karna saya sangat tertarik dalam bidang klinis,
dosen saya lalu memberikan nilai A kepada saya hehe Alhamdulillah...
Psikologi Faal yang berbobot 3 SKS dan diampu oleh dosen
dari luar psikologi dan salah satunya adalah seorang dokter membuat mata kuliah
sedikit menegangkan di awal pertemuan. Bukan hanya menegangkan, psikologi faal
yang memang membahas fisik manusia secara psikologis membuat mahasiswa (read: saya sendiri) menjadi kesulitan
untuk mempelajari kembali pelajaran biologi yang sempat dipelajari di SMA dulu,
maklum saja saya tidak pernah tertarik dengan pelajaran biologi sewaktu SMA
dulu (paadahal anak IPA -_-) membahas otak, kelenjar, sistem organ, dll.
berhasil membuat stress teman-teman yang dari jurusan IPS, Bahasa, dan SMK
hahahaha :D tapi saya sangat bersyukur mendapatkan nilai A di mata kuliah ini,
bukan karena saya pintar, jelas bukan itu; tapi nilai MID yang diberikan oleh
dr. Irma dikabarkan hilang sehingga membuat kami mendapatkan nilai bagus
sebagai gantinya xoxoxo :D
Berberda dengan ketika mata kuliah di atas, saya justru
mendapatkan nilai jelek di mata kuliah Psikometri yang berbobotkan 3 SKS juga.
Sebenarnya saya masih belum habis pikir dengan penyebab nilai C yang saya
dapatkan. Jika diingat-ingat, di MID saya mendapatkan nilai A, di kuis pun saya
mendapatkan nilai A, dan di final saya rasa not
bad ji juga gang! Yah tapi itulah
kehidupan, kadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan hasil yang
diterima :”)
Psikologi Kewirausahaan dengan bobot 2 SKS berhasil
membuat saya jadi pabalu’balu’
seutuhnya. Psikologi kewirausahaan adalah salah satunya mata kuliah yang
jatuhkan harga diriku, kenapa saya bilasng begitu? Karna saya dan teman-teman
kelompokku harus tebal muka untuk jualan ke orang-orang Pizza Kilat yang jadi wujud wirausaha mata kuliah ini. Sebenarnya
mata kuliah ini cukup seru, serunya itu kalau semua jualan sudah laku dan kami
mendapatkan uang hasil jualan HAHAHA untuk waktu dan kerja keras saya di mata
kuliah ini, saya dihadiahi nilai B *sebenarnya berharap sekali dapat A* :”)
Psikologi Komunikasi dengan bobot 2 SKS adalah mata
kuliah pilihan yang sengaja saya program dan melepaskan mata kuliah kualitatif
demi mencukupkan belanja 22 SKS. Salah satu alasan saya memilih mata kuliah ini
karena dosen pengampunya yang memang dosen-dosen favorit saya, seperti Prof.
Jurfi yang sekaligus PA saya, dan Pak Dayat yang terkenal dengan dosen pria
paling gaul senatero psikologi UNM. Suka dosennya pasti suka mata kuliahnya,
kalimat itulah yang membuat saya berhasil mendapatkan nilai A *padahal dapat A
semua ji memang* tambahan lagi, kedua dosen pengampu ini terkenal dengan
kerendahan hatinya memberikan mahasiswa nilai tinggi xoxoxo :D
Tes Kepribadian Non Proyektif yang berbobot 2 SKS juga
merupakan mata kuliah pilihan yang sengaja saya program dan melepaskan mata
kuliah kualitatif seperti psikologi komunikasi. Untuk mata kuliah ini, saya
memang memiliki ketertarikan yang lebih besar karna disini kami diajarkan untuk
menggunakan alat-alat tes inventori, cara menskoring, namun bukan cara-cara
untuk mendapatkan penilaian kepribadian yang baik. Dengan adanya mata kuliah
ini, saya merasa menjadi mahasiswa psikologi seutuhnya, hanya saja yang
disayangkan karna tidak ada praktikum secara nyata tes kepribadian non
proyektif ini atau biasa disebut inventori. Nilai B yang diberikan dosen dalam
mata kuliah ini membuat saya bersyukur karena kemampuan saya yang masih kurang
dengan alat tes inventori :D hehe
Dan yang terakhir adalah mata kuliah SEBAGAI di semester
IV, mata kuliah yang jika disebutkan namanya membuat mahasiswa psikologi UNM
jadi paranoid *hiperbola* itulah mata kuliah andalan kita à
EKSPERIMEN. Siapa coba yang tidak mengenal mata kuliah eksperimen ini? Mata
kuliah yang selalu menjadi tranding topic
seantero fakultas. Psikologi Eksperimen merupakan mata kuliah inti di
psikologi. Bagi yang berada di jurusan exacta,
mungkin sama dengan praktikum yang sering dilakukan mahasiswa pecinta lab,
hanya saja eksperimen ini adalah praktikum satu-satunya di psikologi (di luar
proyektif). Eksperimen adalah satu-satunya mata kuliah yang berhasil membuat
seluruh warga psychofren (Psikologi 2011) tidak menginjakkan kaki di bioskop
dan tempat-tempat keramaian lainnya. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa psikologi
betul-betul akan diasah kemampuannya dalam segala aspek. Mulai dari aspek
sosial yang membuat saya harus ke kampus lain mencari testee yang diminta oleh asisten, belajar membuka diri, belajar
bersosialisasi dengan orang lain, belajar membujuk atau mungkin memaksa, dll.
Aspek kognisi yang membuat saya harus teliti membuat laporan yang sesuai dengan
tata penulisan skripsi *katanya kalau lulus eksperimen sudah berhak mi
menyandang gelar S.Psi.* Aspek emosi yang membuat saya harus pintar-pintar
mengontrol emosi jika berhadapan dengan testee
yang kajili-jili, dengan pernyataan
“Gagal dalamko dek” dari asisten, atau mungkin penuhnya laporan revisi dengan
coretan-coretan yang menandakan laporan harus diperbaiki lebih ekstra :”) Mata
kuliah eksperimen betul-betul mata kuliah yang merampas masa mudaku, yang
merampas kebahagiaanku, yang merampas waktu bersenang-senangku, yang merampas
waktu tidur dan nonton filmku, yang merampas waktu makanku (read: makan jadi sekali sehari), yang
bikin kambuh penyakit maagku, yang bikin mataku seperti mata panda, yang
mengharuskan saya minum vitamin dan nescafe
mocca setiap hari, yang bikin saya lupa kawan dan keluargaku, yang bikin
saya memecahkan rekor tidak pulang kampung selama sebulan, yang bikin saya jadi
ketergantungan sama textbook dan handbook, yang bikin saya tidak
mempedulikan mata kuliah yang lain, yang bikin saya lupa dengan odo’odo’ (read: Ucul). Tapi semua pengorbanan dan kerja kerasku di eksperimen
ternyata berbading lurus dengan hasil yang saya dapatkan, nilai B yang
terpampang indah di simpadu adalah hadiah terindah Ramadhan tahun ini J Terima
kasih banyak ya Allah........
1.
Terima kasih banyak untuk kedua
orangtuaku yang tercinta yang sudah mengerti untuk kesibukanku semenjak
eksperimen, yang selalu kirimkanka uang, yang selalu jadi teman curhatku, yang
selalu semangatika lewati eksperimen terima kasih untuk kalian I love you J
2.
Terima kasih untuk kakak Asistenku
yang paling baik dan paling mengerti, yang selalu sabar ajarika bikin laporan,
kakak Muthmainnah Nur Insani yang cantik terima kasih banyak J
3.
Terima kasih untuk Kakak
Supervisorku kak Anno Musrah yang sudah kasi jelaska cara bikin kesimpulan sama
penerapan di laporan, terima kasih banyak kak J
4.
Untuk teman-teman kelompokku Ipha,
Lela, Yuyun, dan Kak Tony terima kasih untuk kerjasama timnya selama ini J
5.
Untuk teman-teman yang tidak bisa
kusebut satu-satu, yang selalu kutemani baku’ tukar-tukar referensi, yang
kutemani baku’ revisi-revisi laporan, yang selalu kasika copyan ebook textbook, jurnal sama handbook terima kasih banyak kalian luar biasa J
6.
Untuk teman sekelasku Kak Adin
yang selalu luruskan pikiranku semenjak eksperimen, yang selalu ada disaat
butuh bangetka, yang sudah mau luangkan waktu dan tenaganya temanika cari cas
laptop, pokoknya teman kelas yang baik J
7.
Untuk sahabatku Arini yang selalu
bantuka bikin laporan, yang tatahki kembali bahasa laporanku, terima kasih
banyak teteh J
8.
Untuk my diamonds Imaku dan Amelku yang paling mengerti keadaan
sengsaraku semenjak eksperimen, yang selalu temanika kerja tugas, selalu
temanika tidur, selalu temanika makan, selalu temanika minum mocca float, selalu ada kasi ketawaka
terima kasih ayangs J
9.
Untuk sahabatku dari kecil Sundari
yang selalu kasika semangat untuk praktikum yang selalu jadi tempat curhatku
pas rapuhka di eksperimen terima kasih banyak bibehnye J
10.
Dan terakhir untuk testee-testeeku dari MIPA UNM, FIS UNM,
Olahraga UNM, Hukum UMI, Informatika UMI, Arsitek UIN, yang sudah luangkan
waktunya jauh-jauh ke Psikologi untuk ikuti praktikumku, terima kasih banyak
kalian sangat membantu J
0 comments:
Post a Comment